Jumat, 04 Januari 2019

22 ditahun ke-7


Mungkin Aku yang jatuh terlalu dalam. Menenggelamkan hati kedasar palung samudra yang paling dalam. Hingga Aku tak pernah menyadari kini usiaku telah mencapai 22. Aku fikir rasa yang Aku rasakan 7 tahun yang lalu sudah tenggelam terlewati waktu. Namun pagi ini Aku menyadari setelah aku membuka pesan yang dikirimkanya semalam, rasa itu masih ada bahkan masih mampu menggetarkan hati.
Aku sudah berkali-kali berusaha sadar bahwa perasaan ini hanya serpihan yang masih tertinggal, namun Aku salah perasaan itu masih berupa bongkahan yang membatu yang semakin tahun semakin kokoh. Berkali-kali Aku berusaha sadar bahwa Dia sudah bertahun-tahun yang lalu melupakanku dan menata hidupnya sendiri. Aku tak pernah menyapa, tak pernah melihat mu, tak pernah berbicara dengan mu, tak pernah mengirimkan Kamu pesan, namun itu semua tak bisa menjamin bahwa isi kepalaku tak ada kamu. Aku selalu meyakini bahwa Kau sudah melupakan semua, namun ntah mengapa untuk Aku melupakanmu itu suatu ketidakmungkinan buatku.
Hingga ditahun ke-7 ini aku masih memikirkanmu, tanpa bertegur sapa, dengan pesan-pesan kaku yang aku kirim  sesekali dengan balasan dinginmu. Aku berharap di tahun berikutnya Aku bisa menghapusmu dari isi kepalaku, dan bukan lagi kau yang menjadi alasanku menulis.