Sabtu, 03 Desember 2022

5 Rekomendasi Produk Terlaris di Shopee Terbaru 2022

5  Rekomendasi Produk Terlaris di Shopee Terbaru 2022


Shopee adalah market place nomor satu terbesar yang ada di Indonesia. Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia memilih berbelanja Online melalui Shopee. Dimulai dari cara berbelanja yang mudah dalam pemesanan barang, shopee juga banyak menawarkan vocher gratis ongkir yang mampu menarik konsumen untuk berbelanja melalui aplikasi ini. 

Banyak ribuan jenis Produk yang di tawarkan, dari mulai Sepatu, Baju, Jam Tangan, Alat Rumah Tangga, Makanan, dan masih banyak lainnya. Disini saya akan merekomendasikan Produk-produk Barang yang di jual di aplikasi shopee dan dijamin kualitas bagus dan ori.


1. Sepatu

Sepatu merupakan salah satu jenis produk yang terlaris di shopee karena hampir semua orang selalu menggunakan sepatu saat berpergian. Nah, ini rekomendasi produk yang kami sarankan:





2. Tas
Tas salah satu produk yang paling umum dan paling sering digunakan oleh semua orang. Berikut rekomendasi dari kami:








3. Casing HP
Siapa yang tidak tau produk ini, semua orang sangat membutuhkan casing untuk melindungi smartphone milik mereka. dan ini rekomendasi dari kami:






4. Jam Tangan
Dalam sehari-hari semua orang selalu menggunakan jam tangan. Berikut kami Rekomendasikan jam tangan yang bagus:









5. Pakaian
Pakaian adalah kebutuhan primer bagi manusia. Maka pakaian adalah jenis produk paling laris di shopee. Berikut produk yang kami rekomendasikan:











 


















Jumat, 04 Januari 2019

22 ditahun ke-7


Mungkin Aku yang jatuh terlalu dalam. Menenggelamkan hati kedasar palung samudra yang paling dalam. Hingga Aku tak pernah menyadari kini usiaku telah mencapai 22. Aku fikir rasa yang Aku rasakan 7 tahun yang lalu sudah tenggelam terlewati waktu. Namun pagi ini Aku menyadari setelah aku membuka pesan yang dikirimkanya semalam, rasa itu masih ada bahkan masih mampu menggetarkan hati.
Aku sudah berkali-kali berusaha sadar bahwa perasaan ini hanya serpihan yang masih tertinggal, namun Aku salah perasaan itu masih berupa bongkahan yang membatu yang semakin tahun semakin kokoh. Berkali-kali Aku berusaha sadar bahwa Dia sudah bertahun-tahun yang lalu melupakanku dan menata hidupnya sendiri. Aku tak pernah menyapa, tak pernah melihat mu, tak pernah berbicara dengan mu, tak pernah mengirimkan Kamu pesan, namun itu semua tak bisa menjamin bahwa isi kepalaku tak ada kamu. Aku selalu meyakini bahwa Kau sudah melupakan semua, namun ntah mengapa untuk Aku melupakanmu itu suatu ketidakmungkinan buatku.
Hingga ditahun ke-7 ini aku masih memikirkanmu, tanpa bertegur sapa, dengan pesan-pesan kaku yang aku kirim  sesekali dengan balasan dinginmu. Aku berharap di tahun berikutnya Aku bisa menghapusmu dari isi kepalaku, dan bukan lagi kau yang menjadi alasanku menulis.

Rabu, 21 November 2018

Aku Ingin Hidup Tenang

Aku ingin hidup tenang, di ujung keindahan...
Tanpa unsur kebencian...
Tanpa unsur saling menjatuhkan...
Tanpa unsur politik tak sehat...
Aku ingin hidup tenang, di kota kecil nan menyejukkan...
Senyum bertebaran di penjuru tempat, sapaan ramah nan sopan mengademkan hati..
Aku ingin hidup tenang, tanpa merebut kan harta dan tahta...
Aku ingin hidup tenang, menghabiskan malam di taman kota dengan alunan musik penyejuk hati...
Aku ingin hidup tenang, kelak bersama keluarga kecilku...
Itulah impian ku.

Sabtu, 18 Agustus 2018

Tentang Percakapanku Dengan Tuhan Diawal Tahun Lalu

Ketika kita mencintai, hal utama yang selalu di pegang adalah keihklasan, mencintai dengan dewasa, mencintai dengan sehat.
Jika jatuh cinta bisa dikendalikan, Aku akan membuat hati ini tidak jatuh cinta dulu. Aku akan memilih jatuh cinta ke hati yang tepat. Akan tetapi nyatanya, cinta itu buta. Tidak bisa melihat saat ingin menjatuhkan hati.
Di ulang tahunku awal tahun lalu yang ke-21, Aku sempat berdoa dengan Tuhan. "Aku membuka hati di tahun 2018 ini, untuk siapa pun yang datang Aku menunggunya" begitu kira-kira percakapanku dengan Tuhan malam itu.
Aku tidak pernah mengira, Tuhan sangat serius menanggapi doaku saat itu, tiba-tiba saja Dia membuat semuanya tampak mudah. Pertama, Ia menghilangkan ingatanku dengan masa lalu yang bertahun-tahun Aku harapkan segera bisa melupakan kisah yang mengurus hati itu. Dan selanjutnya Ia mempertemukan ku dengan seseorang yang Aku fikir itu tidak mungkin membuat ku bisa jatuh cinta sedalam ini hanya dengan suaranya.
Kenapa ya Tuhan, Kau tak henti-hentinya menjebakku dengan cinta yang semu, cinta yang tidak mungkin Aku gapaiπŸ˜–. Cinta apa ini ya Tuhaaannn πŸ˜₯.

Selasa, 14 Agustus 2018

Dilema Pertama Kali Pacaran

Ketika dulu semua orang mengolok-olok dengan kata-kata jomblo rasanya sih biasa aja meskipun agak-agak gimana gituπŸ˜…. Tetep aja saya menikmati rasanya kebebasan yang seutuhnya, dari mulai bebas chat dengan siapa saja, buat status mengenai apa aja, jalan kemana aja tanpa harus ada laporan.
Sekarang ketika orang gak nyebut lagi dengan kata jomblo rasanya seneng, tapi senengnya sebatas huhhhh, akhirnya gak jomblo lagi 😌, itu aja sih. Yang dikira pacaran bisa membawa hidup seperti orang-orang nyatanya orang-orang itu hanya bahagia di luar doang dalamnya mah ngerasa terkekang juga. Contoh nya aja, yang dulunya chat bebas sama sapa aja sekarang mah harus di batasi, bayak ditanyak-tanyak hari ini chat siapa aja cobak capture kirim ke aku πŸ˜’. Trus lagi masalah story di sosmed yg biasa bebas, ini mah harus hati hati buatnya, kalau bertentangan dengan hubungan akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dan kecurigaan gak jelas misalnya aja, lu buat kata "Lelah" si doi bakal tanya "lelah kenapa?lelah sama hubungan ini?" Dan pas lu bilang "bukan kok sayang, lelah fisik aja" lu akan di tuduh bohongπŸ˜”. Saat lu ingin pergi, lu akan merasakan saat-saat yang agak mainstream 😰 atau seperti lapor ke pak RT πŸ˜‚ yang bacaan nya tamu wajib lapor, tapi ini agak di ganti pacar wajib lapor πŸ˜’. Pas lu laporan bakal ada banyak pertanyaan, mau kemana? Sama siapa? Tempat nya jauh gak? Pulang jam berapa? Yang lebih parahnya nanti kalau udah Sampek tempatnya Pap ya sayang disana sama sapa-sapa ajaπŸ˜–.
Ketika awal jomblo lu berfikir kalau pacaran itu ada yang merhatiin, peduliin, terus ada yang sayangi. Seketika itu pas lu udah jalani rasanya pacara lu akan berfikir kenapa dulu saya pacaran πŸ˜” dan lu akan merindukan masa-masa jomblomu.
 Akhirnya mau gak mau lu harus ngejalanin hubungan yang udah lu bangun sampai diantara keduanya bisa saling mengerti dan menerima satu sama lain. ☺️

Sabtu, 19 Mei 2018

"KAU & NEGERI DI ATAS AWAN"



Oleh: Hariyati

Waktu itu, yahh 3 tahun yang lalu. Aku ingat betul setiap menjelang malam Aku duduk diatas balkon menikmati pemandangan luar biasa. Orang-orang biasa menyebut kota itu adalah Negeri di atas Awan. Aku ingat, saat itu Aku dibatasi oleh jarak yang selalu menambah rindu. Saat itu Kau selalu bertanya "Kapan kembali?".
Seperti biasa Aku berusaha meyakinkanmu Aku pasti pulang. Kau katakan, jika Aku pulang kita akan menghabiskan waktu bersama. Kau bahkan menentukan jenis tranportasi apa yang akan kita gunakan untuk liburan kita, jika Aku pulang nanti. Kau berkali-kali menanyakan bulan dan tanggal, seolah Kau tak sabar menantikanku pulang. Sempat Aku tersenyum sendiri melihat Kau tiba-tiba marah saat ku katakan Aku akan pulang tahun depan. Bagaimana tidak Aku menggelengkan kepala melihat tingkah lucumu itu. Kau pasti sudah tau bukan, bahwa saat itu bulan Desember dan sudah pasti jika Aku pulang bulan depan tahun juga akan berganti dan tak salah jika Aku katakan Aku akan pulang tahun depan. Saat itu Kau tetap saja ngeyel tak membolehkanku mengatakan jika Aku akan pulang ditahun depan. Katamu tahun depan itu waktu yang sangat lama, sekalipun waktu berada di detik-detik berganti nya tahun.
Berkali-kali Kau mengatakan hal yang sama setiap harinya, seolah pagi adalah waktu yang Kau tunggu setiap harinya.
Namun kenyataan lain, Aku melihat Kau foto bersama orang lain dimalam tahun baru. Entah siapa Dia, Aku tidak ingin bertanya tentang Dia. Aku hanya ingin pergi dari hidupmu malam itu, tidak perduli penjelasanmu dan tidak ingin mengenalmu. Kau berusaha mencari tau kabarku tentang mengapa tiba-tiba saja malam itu Aku menghilang, tentang mengapa tiba-tiba saja malam itu ponselku tidak bisa dihubungi. Aku tau dibenakmu banyak beribu pertanyaan tentangku, tetap saja Aku memilih pergi.
Setidaknya, setelah peristiwa itu Aku mempunyai alasan untuk tidak kembali. Walaupun pada akhirnya Aku tidak bisa menolak takdir, 1 tahun kemudian Tuhan mempertemukan kita entah untuk alasan apa. Dan Aku fikir perasaan tidak lagi sama, namun tetap saja ada.
Kita bertemu ditempat yang sama dengan keadaan yang berbeda. Rasanya Aku ingin pergi lagi untuk mengindarimu, ketempat yang lalu yang orang sebut "Negeri di atas Awan" disana tak kutemukan manusia seperti dirimu, meskipun Aku tau jauh darimu Aku merasa rindu. Dan yang harus Kau tau Aku bukan manusia yang mampu mengontrol cemburu yang baik.

Sabtu, 31 Maret 2018

Kenyataannya Harus Pergi


Kenyataannya Harus Pergi
 
Sudah berulang kali Aku berusaha menyadarkan diri, bahwa Aku bukan apa-apa. Namun, tetap saja cemburuku mampu mengoyak sebongkah benda di dalam dada (hati). Sudah seringku meyakinkan sadarku, bahwa kedekatan yang terjadi jangan pernah tumpahkan harapan. Aku terlena benar tak sadar bahwa sejak lama Aku telah menaruh harap padanya. Aku tak mengerti, Aku bukan bodoh hanya saja Aku tak tau lagi menyebut diriku lebih dari kata bodoh.
Mengapa? Hanya padamu Aku bisa menjatuhkan hati. Aku tau hatiku tak pernah bisa Kau tampung, dan tetap saja Aku suka menjatuhkan hatiku berkali-kali. Kau tau seberarti apa Kau untukku? Aku bisa menjadi apapun untukmu, memberikan waktu sebanyak apapun untukmu. Tapi maafkan Aku, Aku tak berdaya jika dihadapkan dengan patahnya hati. Aku tak bisa melihatmu dengan manusia lain, berkali-kali Kau menjelaskan bahwa makhluk itu bukan apa-apa dan berkali-kali hatiku terhantam hebat. Sadarnya Aku, Aku bukan siapa-siapa yang tak boleh menginginkan apa-apa darimu. Aku hanya manusia yang tak sengaja singgah dan kebetulan sedikit lama menetap, pada akhirnya Tuhan menitipkan rasa nyaman hingga menjatuhkan hatiku padamu.
 Aku manusia yang sama, selalu merindukanmu diam-diam. Manusia yang terlihat sangat kuat mencari alasan untuk menghindar jika Kau katakan ingin bertemu, meskipun kenyataannya Aku sangat menginginkannya. Kau manusia yang sama mendebarkan jantung ini tiba-tiba saat dihadapanmu, dan Kau manusia satu-satunya yang membuat mataku tak bisa melihat lurus, Kau yang membuat mulutku bisu tanpa sebab dan Kau manusia satu-satunya yang bisa membuat wajahku hanya bisa merespon satu arah saat dihadapanmu (menunduk tak menatap). Yah,, Kau manusia satu-satunya yang bisa merusak seluruh panca indraku saat didekatmu. Yang harus Kau tau, mungkin saat ini Kau menganggapku manusia paling menyebalkan yang mempermainkan hatimu, terlalu sering pergi darimu, seperti tak perduli dengnmu, seperti tak ada hati denganmu, selalu berubah-ubah sikapku terhadapmu, kali ini Aku tak akan menghubungimu dan Aku yakin dengan kerasnya egomu Kau tak akan juga menghubungiku karena Aku tau Kamu. Kau juga berhak tau bahwa itu adalah trikku untuk membuat Kau tak nyaman denganku dan membuatmu membenciku, dengan begitu Aku tak susah payah menghancurkan hatiku untuk menjauhimu. Perlahan Kau yang akan pergi dariku, tinggallah Aku disini merasakan tarikan nafas yang mulai berkurang seiring Kau mulai menjauh.
Mengenalmu Aku tak pernah menyesal, meskipun pada akhirnya Aku yang berulang kali tergagalkan. Sudah lama Aku menjatuhkan hati padamu, namun Aku lebih suka berdiam-diam. Aku sangat suka mendengar suaramu, itu sudah sangat cukup tanpa harus menarik Kau dalam hidupku sebagai milikku. Tapi maafkan Aku, Aku sudah berulang kali mencoba kuat. Kali ini Aku benar sangat tak kuat bahwa hatimu bukan Aku, melihatmu dengan makhluk lain meskipun sekedar gambar yang berusaha pernah Kau jelaskan bukan apa-apa. Bukankah Aku juga bukan apa-apa bagimu. Aku suka berdiam-diam, dan kali ini juga akan diam bahwa Aku sangat terluka bahwa Aku akan diam-diam jauh dari apapun tentangmu. Bahwa Aku terlalu menjatuhkan hati padamu, bahwa kenyataan yang benar Aku tak kuat CEMBURU.