Karya : HARIYATI
15/05/2014 (22:39 WIB)
Entah apa yang pemuda itu
lamunkan, ia terlihat nyaman dengan berbaring di atas rerumputan dan pandangan
matanya menatap jauh keatas langit dengan suguhan tebaran bintang membuktikan kalau malam itu sangat cerah.
“arrggghh…”. Tiba-tiba pemuda itu
berseru, tampak dari raut wajah pemuda itu sedang memikirkan sesuatu yang
membuat hatinya tidak tenang.
“mestinya aku tak pernah
mengenalnya”. Lagi-lagi tercetus satu kalimat yang keluar dari mulutnya, lalu
pemuda itu mengambil dompet yang ada di saku belakang celananya membuka dan
mengambil sebuah foto yang sepertinya telah lama di simpannya, sejenak di
pandanginya foto itu dan tiba-tiba tangannya mengoyak foto yang sedang di
pegangnya. Foto itu adalah foto seorang gadis yang telah membuat hatinya
terluka dan gadis itu bernama ify. Ify adalah sahabat pemuda itu, sekaligus
sosok yang membuat pemuda itu jatuh cinta padanya. Sudah sejak lama pemuda itu
memendam perasaan pada ify, tapi ia tidak berani mengungkapkan isi hatinya.
Setiap hati mereka selalu bersama saling menyayangi, saling menjaga dan selalu
ada di saat mereka saling membutuhkan. pemuda itu selalu beranggapan kalau ify
hanya menganggapnya seorang sahabat meskipun ia tak pernah bertanya langsung pada
ify secara pasti tentang perasaannya. Apa lagi sejak ify bercerita pada pemuda
itu kalau ia telah memiliki kekasih baru, hatinya hancur, tapi ia tetap
berusaha menutupi rasa sakitnya dengan tetap tersenyum di depan gadis itu.
Di saat pemuda itu sedang mengoyak
foto itu, tiba-tiba ponselnya bordering ternyata sahabatnya ify menelfonya.
“hallo”. Di angkat oleh pemuda
itu dengan berusaha tetap bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa.
”bara, kamu lagi apa? Aku lagi
sedih nih”. Suara gadis itu sepertinya sedang menampakkan ada suatu masalah.
“kamu kenapa ? siapa yang berani
membuat kamu sedih”. Ucap pemuda itu dengan nada kawatir dan ingin tahu.
“ aku bertengkar lagi dengan
rio”. Jawab gadis itu.
“kenapa dengan dia? Apa yang dia
buat sama kamu?”. Tanya pemuda itu.
“entahlah, aku yang salah ,aku
gak pernah nyaman di dekatnya, aku yang selalu cari gara-gara denganya”.Dengan
nada sedih.
“kenapa kamu bersikap seperti
itu??” Tanya pemuda itu.
“aku menyesal telah mengambil
keputusan untuk menjalin hubungan dengan dia”.
“kenapa kamu berbicara seperti
itu? Seharusnya kamu tidak boleh menyesali keputusanmu sendiri, dulu kau bilang
padaku kalau kau sangat menyayanginya, sekarang kenapa kamu mengingkari
kata-katamu sendiri?”. Ucap pemuda itu dengan nada yang agak meninggih.
“(gadis itu diam tak menjawab
apapun dia hanya menangis)”.
“kenapa kamu diam?”
“# bara, andai kau tau isi hatiku, selama ini aku hanya mencintaimu, aku
berpacaran dengan orang lain hanya untuk membuat mu cemburu, tapi sikapmu
sepertinya biasa saja kau tak pernah menampakkan rasa cemburu sedikitpun
padaku, aku hanya nyaman berada di dekatmu, sejak lama aku menunggumu untuk
bilang kau suka padaku, tapi kata itu tak pernah kau ucap untukku, kenapa malah
orang lain yang datang padaku, kenapa bukan kamu? Kenapa bara?# ”.(Ucap ify
dalam hati.)
“hallo, ify?”.
“(sadar dari lamunannya) ia
bar,”.jawab ify.
“kamu gak papakan?”. Tanya bara
kawatir.
“enggak kok aku gak papa”.
“kamu jangan sedih-sedih lagi
ya?”. Ucap bara memberi semangat.
“# lagi-lagi kau tebarkan perhatian dan rasa pedulimu padaku, tetapi kau
tak pernah bilang padaku kalau kau mencintaiku,apa benar kau hanya menganggapku
seorang sahabat, tidak lebih?, jika benar kau hanya menganggapku sahabat, sikap
perhatian dan pedulimu menyiksaku.#.lagi-lagi ify bergumam dalam hati.
“ fyy…?”. Panggil bara lagi.
“ia bar”. Jawab ify.
“kenapa kamu diam?”.
“enggap papa kok”.
“dari tadi jawabnya enggap papa
melulu”.
“ia beneran enggak papa kok”.
“emmm.. udah malam, kamu tidur
sana!! Besok kan sekolah”. Perintah pemuda itu.
“ ia bar, aku tidur dulu ya”.
“iya”. Jawab bara lembut.
Perlahan pemuda itu menurunkan
ponselnya dari telinganya, hatinya rilih bila di dekat gadis itu. Dia tak
merasa senang sediktpun mendengar gadis itu sedang bertengkar dengan kekasihnya,
karena pemuda itu bukan seseorang yang senang di atas masalah orang lain.
Pemuda itu juga tidak pernah tau ternyata gadis itu juga memiliki rasa yang
sama sepertinya. Ntah sampai kapan semua itu akan terungkap, tentang cinta
dalam hati yang mereka miliki, apa akan terus begitu selamanya?? Entahlah,
hanya sang waktu yang dapat mengungkap dengan izin tuhan suatu saat mungkin
mereka akan di persatukan.(AMIN YA ALLAH). Malam semakin larut, pemuda itu
bergegas berdiri menaiki sepeda motornya dan beranjak pulang.
Hmmm.. akhirnya kini sang malam
sendirian dan AKU(sang penulis) sudah mulai mengantuk .
Demi
tuhan aku taati
Demi
orang tua aku turuti
Demi
abang aku sayangi
Demi
teman aku hormati
Demi
pacar aku tepati
Demikian
aku akhiri…. J
Assalamualaikum…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar